Narasumber : http://tanbihul_ghafilin.tripod.com/panduanlengkapsembahyang.htm
Tata Cara Sholat
Sholat Wajib dan Praktiknya
- Syarat-syarat Sah Solat
-
Praktik Solat
- Berdiri Tegak Lurus
- Takbiratul Ihram
- Do'a Iftitah
- Ta'awwudz
- Al Fatihah
- Ruku
- I'tidal
- Sujud Pertama
- Duduk di Antara dua sujud
- Sujud Kedua
- Berdiri Pada Rakaat Kedua
- Ruku di Rakaat Kedua
- Bangun dari Ruku
- Sujud Petama pada rakaat kedua
- Duduk diantara dua sujud di rakaat kedua
- Sujud Kedua pada rakaat kedua
- Duduk tahiyyat
- Memberi Salam
Apabila kita sudah mempunyai air wudhu bererti kita sudah
siap untuk mengerjakan solat. Kita boleh solat dimana saja asalkan di
tempat suci. Suci disini maksudnya adalah tidak bernajis. Boleh menggunakan
alas seperti sajadah atau apa saja yang bersih, sekalipun tidak memakai alas
sama sekali, seperti di atas bumi. Meskipun demikian, yang
penting dipersiapkan sebagai persyaratan shalat ialah:
- Menutup aurat bagi lelaki iaitu antara pusat dengan lutut. Aurat wanita, seluruh badan, kecuali muka dan telapak tangan. Menutup aurat boleh dengan apa saja asal suci, tidak tembus pandang seperti plastik bening atau benda semacam lainnya.
- Menghadap ke arah kiblat, yaitu Ka'bah di Makkah. Bila tidak memungkinkan, misalnya di atas kereta api, kapalterbang atau tak diketahui sama sekali, maka hadapkanlah wajah kita ke mana saja yang kita merasa condong bahawa itu adalah kiblat.
- Harus mengetahui dengan yakin sudah berada dalam waktu solat yang hendak dikerjakan.
- Yakin bahawa badan, pakaian, dan tempat solat suci dari najis.
- Suci dari hadas besar dan hadas kecil.
Sesudah mempunyai air wudhu' dan siap untuk solat, maka
kita segera dapat memulainya dengan urutan sebagai berikut.
Berdiri tegak lurus dengan menghadap ke arah kiblat,
disertai dengan niat: "Aku solat...(zuhur, misalnya), wajib kerana
Allah". "Usalli fardhu...(Zhuhrii), lillahii ta'ala"
Takbiratul Ihram dilakukan dengan mengangkat kedua tangan
sampai menyentuh telinga diiringi dengan membaca:
Allahhu Akbar (Allah Maha Besar) (1x)
Ucapan "Allahhu Akbar" disebut
Takbiratul Ihram (hukumnya
wajib) kemudian pada saat peralihan gerak atau sikap, sangat dianjurkan
mengucapkan takbir "Allahhu Akbar". Yang perlu diperhatikan, apabila takbir
dilakukan dalam keadaan berdiri, maka sebaiknya pengucapan takbir ini
disertai dengan mengangkat kedua tangan seperti pada sikap takbiratul ihram.
Dan apabila perpindahan gerak atau sikap terjadi dalam keadaan duduk, maka
ucapan takbir tidak perlu disertai dengan mengangkat kedua tangan. Semua
ucapan takbir dalam shalat hukumnya sunnat, kecuali takbir yang pertama
yaitu takbiratul ihram.
Selesai membaca takbiratul ihram, tangan langsung
disedekapkan ke dada. Yang kanan menghimpit tangan kiri, pergelangan sejajar
dengan pergelangan. Kemudian membaca doa iftitah (doa permulaan dan atau doa
pembuka) yaitu:
Innii wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wamaa ana minal musyrikiin. Inna salaati wa nusukii wa mahyaayaa wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bizdaalika umirtu wa ana minal muslimin.
Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang menjadikan langit dan bumi, dengan keadaan suci lagi berserah diri; dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya semata-mata bagi Allah, Tuhan Semesta alam. Tidak ada sekutu baginya, demikian akau diperintahkan, dan aku adalah termasuk kedalam golongan orang-orang yang berserah diri.
Membaca do'a iftitah hukumnya sunnat. (Selain doa tersebut
di atas, masih ada doa'a-do'a iftitah yang lain yang biasa juga dibaca
oleh Rasulullah s.a.w.).
Selesai membaca do'a iftitah, lalu membaca "ta'awwudz".
Bacaan t'awwudz hukumnya sunnat. Lafazhnya yaitu:
A'uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim
Aku berlinding kepada Allah dari kejahatan setan yang terkutuk.
Seudah ta'awwudz, lalu membaca surah
Al Fatihah. membaca
surah Al Fatihah pada setiap rakaat solat (wajib/sunnah) hukumnya wajib.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillaahi rabbil'aalamin
Arahmaanirrahiim
Maaliki yawmiddiin
Iyyaaka na'budu wa iyyaaka
nasta'iin Ihdinash shiraathal mustaqiim
Shirathal ladziina an'amta
alaihim gahiril maghdhuubi'alaihin waladh dhaalliin
Aaamiin
Dengan nama Allah Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah yang
memelihara sekalian Alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Yang merajai hari pembalasan
Hanya kepada-Mu kami meyembah dan
hanya kepada-Mu saja kami mohon pertolongan
Tunjukilah kami jalan yang lurus
Jalan mereka yang Engkau beri
ni'mat, bukan jalan mereka yang engkau murkai dan bukan pula jalan mereka
yang sesat. Kabulkanlah permohonan kami,ya
Allah!
Sesudah membaca Al Fatihah pada rakaat pertama dan kedua
pada solat wajib, kita disunnatkan membaca surah-surah atau ayat yang lain.
Pada rakaat selanjutnya yaitu ketiga dan/atau keempat, kita hanya diwajibkan
membaca Al Fatihah saja, sedangkan pembacaan surah atau ayat lainnya tidak
diwajibkan. Surah-surah atau ayat-ayat Al Quran yang diinginkan dapat saja
kita pilih diantara sekian banyak surah dari Al Quran. Sebaiknya usahakanlah
tetap membaca surah atau beberapa ayat Al Quran sesudah
al Fatihah pada
rakaat pertama dan kedua (pada solat wajib) misalnya:
Wal ashri innal insaana lafii khusrin illaladziina 'aamanu wa'amilus shaalihaati watawaashaw bil haqqi watawaashaw bis shabri (QS)
"Demi waktu. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman dan beramal saleh serta mereka yang berwasiat pada jalan kebenaran dan mereka yang berwasiat pada ketabahan."
Di dalam ruku membaca :
1. Subhaana rabbiyal azhim (3x) ("Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung")
atau
2. Subhaanakallahumma rabbanaa wa bihamdika allaahummaghfirlii ("Maha suci Engkau ya Allah, ya Tuhan Kami, dengan memuji Engkau ya Allah, ampunilah aku")
*Boleh dipilih salah satu di antara kedua do'a tersebut.
I'tidal atau bangun dari ruku seraya mengangkat kedua
tangan membaca:
Sami'allaahu liman hamidah. Rabaanaa walakal hamdu. (Maha mendengar Allah akan pujian orang yang memuji-Nya. Ya Tuhan kami, untuk-Mu lah segala puji.")
Bagi orang yang telah lancar bacaannya, maka pujian bangun
dari ruku dapat diperpanjang dengan:
"Mil-ussamaawaati wa mil ul ardhi wa mil-umaa syi'ta min sya-in ba'du" (Untuk-Mu lah segala puji sepenuh langit dan bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki.)
Bacaan dalam sujud:
Subhaana rabbiyal a'la (3x) (Mahasuci Tuhanku Yang Maha Tinggi_
Atau boleh juga membaca pujian seperti pujian No. 2 dalam
ruku yaitu:
Subhaanakallaahumma rabbanaa wa bihamdika Allaahummaghfirlii (Mahasuci Engkau ya Allah, ya Tuhan kami, dengan memuji Engkau ya Allah, ampunilah aku)
Ketika duduk diantara dua sujud membaca:
Allaahummaghfirlii, warhamnii, wajburnii, wahdinii, warzuqnii (Ya Allah, ampunilah hamba, kasihanilah hamba, cukupilah hamba, tunjukilah hamba, dan berilah hamba rizki.)
Atau boleh juga membaca:
Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'afinii, wa'fu'annii. (Wahai Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, ber rizqilah aku, tunjukilah aku, sehatkanlah aku, dan maafkanlah segala kesalahanku.)
Bacaan dalam sujud kedua, sama dengan bacaan dalam sujud
pertama yaitu:
Subhaana rabbiyal a'la (3x)(Mahasuci Tuhanku yang Maha Tinggi)
Bacaan-bacaan dalam ruku, i'tidal, sujud, dan ketika duduk
diantara dua sujud dalam solat, semuanya sunat (tidak wajib) yang amat
dianjurkan.
Sikap berdiri pada rakaat kedua sama dengan sikap berdiri
pada rakaat pertama, yaitu dengan bersedekap tangan ke dada, yang kanan di
atas yang kiri.
Mulai dengan membaca ta'awwudz:
A'uudzu billaahi minasy syaithaanirrajiim (Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan syaithan yang terkutuk.)
Kemudian diteruskan dengan membaca surah
Al-Fatihah.
Sesudah membaca Al-Fatihah, kembali pada rakaat kedua ini
dianjurkan untuk membaca pula satu surah atau beberapa surah atau ayat-ayat
suci Al Quran. Kemudian kembali melakukan ruku.
Sikap dan bacaan ruku di rakaat kedua ini sama dengan
sikap dan bacaan pada ruku di rakaat pertama.
Sama dengan I'tidal pada rakaat pertama, bangkit serta
mengangkat kedua tangan seraya membaca do'a i'tidal.
Bacaan di dalam sujud ini sama dengan bacaan pada sujud di
rakaat pertama.
Bacaan doa ketika duduk diantara dua sujud pada rakaat
kedua sama dengan bacaan pada rakaat pertama.
Sikap dan bacaan pada sujud kedua pada rakaat kedua sama
juga dengan sikap dan bacaan pada sujud-sujud sebelumnya.
Sikap duduk pada tahiyyat pertama (Tawarruk, keadaannya
sama ketika duduk antara dua sujud menduduki kaki kiri, sedang kaki kanan
tegak dengan jarijari kaki menghadap kiblat). Lain dengan sikap duduk pada
tahiyyat kedua atau tahiyyat akhir (ifti-rasy, kaki kanan ditegakkan dengan
jari-jari kaki menghadap ke arah kiblat).
Bacaan ketika tahiyyat ialah:
At tahiyyaatu lillaah, wash shalawaatu waththayibaatu
Semoga kehormatan untuk Allah, begitu pula segala do'a dan semua yang baik-baik.
Assalaamu'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh
Salam sejahtera untukmu wahai para Nabi, dan rahmat Allah serta barakah-Nya.
Assalaamu'alainaa wa'ala ibaadillahis shaalihiin
Salam sejahtera untuk kami dan untuk para hamba Allah yang saleh
Asyhadu anlaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuuluh
Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya
Contoh di atas adalah praktek solat subuh 2 rakaat. Bila
Anda solat Maghrib 3 rakaat, maka bacaan tahiyyat pertama rakaat kedua
cukup samapai pada "Allaahumma shalli 'alaa Muhammad" dan akhir rakaat
ketiga bacaan tahiyyat dibaca dengan sempurna samapi "hamiidun majiid".
Setelah itu memberi salam.
Bila anda solat 4 rakaat, yaitu Zohur, Ashar, atau Isya,
maka akhir rakaat kedua persis sama dengan akhir rakaat kedua solat Maghrib.
Pada akhir rakaat ketiga, tak ada tahiyyat, dan pada akhir rakaat keempat
barulah anda sempurnakan bacaan tahiyyat hingga "hamiidun majiid", lalu
memberi salam sebagai akhir dari shalat.
Allaahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'alaa aali Muhammadin, kamaa shallaita 'alaa Ibraahim wa'alaa aali Ibrahim, wa baarik 'alaa Muhammadin, kama baarakta 'alaa Ibrahiima wa'alaa aali Ibraahima, fil 'aalamiina innaka hamiidun majiid.
Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, dan berilah berkat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau memberi berkat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia.
Menoleh ke kanan dan ke kiri. Setelah selesai tahiyyat,
anda memberi salam dengan membaca:
Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh (Salam sejahtera untukmu, rahmat Allah dan berkat-Nya.)
Sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.
Perhatian:
Ketika membaca tasyahhud (asyhadu..) dalam tahiyyat,
telunjuk kanan digerakkan ke atas bagai meyakinkan bahawa Allah itu hanya Esa.
0 komentar:
Posting Komentar